MAKALAH
Rancangan Penelitian
Eksperimen
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Pada Mata
Kuliah Metode Penelitian Pengajaran dan Pendidikan Matematika
Oleh:
ERNI LASWINDA:2410.004
hamelia Ahustilawati:2410.009
rezy arnas:2410.014
nora angraini :2410.0
dosen Pembimbing:
M Imamuddin,M.Pd
PRODI PENDIDIKAN
MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M.
DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2012 M/1434 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT
selaku pemimpin segala berkah, pejuang segala rahmat dan karena nikmatNya
jualah kita dapat hidup rukun dan damai sebagaimana keadaan kita pada saat
sekarang ini serta kita dapat menyelesaikan makalah dengan judul Rancangan Penelitian Eksperimen.
Salawat beriring salam tidak lupa kita kirimkan kepada
arwah junjungan nabi besar Muhammad SAW, yang telah bersusah payah membimbing
umatnya dari lembah kebodohan menuju alam berpendidikan seperti saat sekarang
ini dan beliau jugalah pemimpin besar revolusi islam selaku penegak kebenaran.
Selanjutnya dalam penulisan ini, penulis mengakui
kelemahan – kelemahan penulis sendiri. Justru karena itu makalah ini penulis
susun secara sederhana saja. Oleh karena itu penulis mengharapkan tegur sapa
dari dosen pembimbing dan pembaca
sekalian saran – saran untuk perbaikan makalah penulis berikutnya.
Demikian juga terima kasih yang tak terhingga penulis
tujukan kepada keluarga dan handai tolan yang mendorong penulis untuk
meneruskan pendidikan penulis sampai saat ini. Akhirul kalam penulis ucapkan
selamat membaca semoga makalah
ini akan membawa manfaat bagi pembaca sekalian pada umumnya.
Bukittinggi, November
2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................ ii
BAB
I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
BAB
II : PEMBAHASAN
A.
Pengertian Rancangan Penelitian.............................................................................. 3
B.
Pengelompokkan
Rancangan Penelitian Eksperimental........................................... 3
a.
Rancangan-rancangan
ekperimental lemah......................................................... 3
b.
Rancangan-rancangan
eksperimental yang sebenarnya...................................... 5
c.
Rancangan
eksperimental semu.......................................................................... 10
BAB
III : PENUTUP
A.
Kesimpulan .............................................................................................................. 13
B.
Kritik dan Saran........................................................................................................ 13
Daftar
Kepustakaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Rancangan
penelitian sangat penting dibuat oleh seorang peneliti karena akan merupakan arah bagi peneliti dalam penentuan
sample yang sekaligus juga merupakan rancangan analisis data. Untuk menyusun
rancangan penelitian yang baik, perlu berbagai persoalan dipertimbangkan, di
antaranya cara pendekatan dan metode yang akan digunakan kemudian strategi yang
paling efektif untuk melakukan penelitian tersebut. Oleh karena itu membuat
rancangan penelitian tidaklah mudah, diperlukan latihan dan pengalaman untuk
dapat membuat suatu rancangan penelitian yang baik.
Keputusan
mengenai penentuan rancangan penelitian yang akan digunakan tergantung pada dua
hal yaitu tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti. Dalam menentukan
rancangan penelitian yang juga tidak boleh dilupakan adalah bahwa seluruh
komponen penelitian harus selalu terjalin secara harmonis dan tertib.
Pada umumnya
penelitian eksperimental dianggap sebagai penelitian yang memberikan informasi
paling mantap baik dilihat dari validitas internal maupun validitas
eksternalnya, karena dalam pelaksanaannya dapat mengontrol seluruh variable
secara tertib dan ketat. Akan tetapi banyak penelitian yang tidak benar-benar
memenuhi syarat-syarat penelitian eksperimental tersebut. Oleh karena itu
terdapat beberapa rancangan penelitian yang bersifat pra-eksperimental,
eksperimental sungguhan, dan eksperimental semu. Memang suatu penelitian tidak
dapat dipaksakan untuk senantiasa memenuhi syarat-syarat penelitian
eksperimental terutama dalam ilmu-ilmu sosial, sehingga penelitian tersebut
tidak dapat dikatakan sebagai penelitian eksperimen yang
sebenarnya/sesungguhnya (true experimental). Selain itu banyak pula
penelitian yang mengandung banyak ciri-ciri penelitian, namun dalam jumlah
kecil. Penelitian itu biasanya dikatakan sebagai penelitian pra-eksperimental.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa-apa
saja bentuk rancangan penelitian yang termasuk ke dalam kelompok rancangan
eksperimental?
2. Bagaimana
bentuk penelitian eksperimental eksperimental lemah atau pra eksperimental?
3. Bagaimana
bentuk penelitian eksperimental sebenarnya?
4. Bagaimana
bentuk penelitian eksperimental semu??
C. Tujuan
Penulisan
1. Menjelaskan
bentuk-bentuk rancangan penelitian eksperimental
2. Menjelaskan
bentuk penelitian ekperimental lemah atau pra eksperimental?
3. Menjelaskan
bentuk penelitian eksperimental sebenarnya?
4. Menjelaskan
bentuk penelitian eksperimental semu?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan
untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang
berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan
pengendalian varians.[1]
B. Pengelompokkan
Rancangan Penelitian Eksperimental
Jack
Fraenkel, dan Norman E. Wallen (1990), mengemukakan bahwa kualitas suatu
penelitian tergantung pada bagaimana validitas internal dapat dikontrol dengan
baik. Oleh karena itu dia mengelompokkan rancangan penelitian sebagai berikut:[2]
a. Rancangan-rancangan eksperimental
lemah (weak experimental design)
Depdikbud (1983) menyebut
rancangan ini sebagai pra-eksperimental, sementara Stephen Isaac dan
William B. Michael (1982) menyebutnya A “Poor” Research Design.
Rancangan penelitian ini dikatakan “Weak” karena tidak memiliki kontrol untuk
“membahas” validitas internal. Termasuk ke dalam kelompok rancangan ini adalah:
1.
The One-Shot Case Study
Dalam rancangan
ini satu kelompok dikenakan perlakuan tertentu (variable bebas), kemudian
dilakukan pengukuran terhadap variabel terikatnya. Misalnya pengaruh metode X
(variable bebas) terhadap hasil belajar (variabel terikat) di kelas A.untuk
menunjukan bahwa metode tersebut efektif.
X T2
|
Uji statistik atau pengambilan kesimpulan dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1)
Menghitung mean (rata-rata) hasil
postes lalu dibandingkan dengan standar yang diinginkan.
2)
Membandingkan dengan rata-rata
test sebelum perlakukan dengan rumus:
t =
|
Keterangan:
t =
harga t
= rata-rata kelompok sebelum perlakuan
= rata-rata kelompok setelah perlakuan
=
standar deviasi sebelum perlakuan
=
standar deviasi setelah perlakuan
2.
The
One-group pretest-posttest design
Dalam rancangan ini digunakan satu
kelompok subjek yang terlebih dahulu diberi pre test, lalu dikenakan pengukuran
untuk kedua kalinya (posttest)
Pretest Perlakuan Posttest
T1 X T2
|
Uji statistik
atau pengambilan kesimpulan dapat dilakukan dengan:
1)
Menghitung gain (perolehan), lalu
dibandingkan dengan standar yang diinginkan
2)
Belajar tuntas
3.
The
static-group comparison (randomized control-group only design)
Dalam rancangan ini digunakan dua
kelompok subjek. Satu kelompok diberi perlakuan tertentu (eksperimen),
sementara yang satunya lagi dijadikan sebagai kelompok kontrol. Pada kedua
kelompok tersebut tidak diberikan pre-test, setelah dikenakan perlakuan
(perlakuan eksperimen dan perlakuan kontrol) dilakukan pengukuran (posttest).
Pretest Perlakuan Posttest
-
X T2
-
- T2
|
Kel. Kontrol
Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji t
Dengan
menempatkan masing-masing kelompok secara random, peneliti menyatakan bahwa
kedua kelompok tersebut pada awal penelitian setara atau homogen. Dengan cara
itu, beberapa faktor pengganggu dapat dikontrol meskipun tidak dapat
diperhitungkan efeknya, di antaranya:
1)
Histori
2)
Kematangan (maturation)
3)
Testing
4)
Instrumentasi Rancangan ini terutama
bermanfaat apabila pretest tidak dapat dilakukan karena mahal,dll. juga sangat
berguna kalau anonymity perlu dipertahankan, atau kalau diperkirakan pretest
dengan perlakuan (treatment) variabel X.
b. Rancangan-rancangan eksperimental
yang sebenarnya(true experimental)
Suatu
hal yang esensial pada rancangan ini adalah subjek penelitian dipilih secara
random. Dalam rancangan ini pengontrolan terhadap perlakuan tertentu dapat
dilakukan dengan baik. Melalui penunjukan secara random, maka
karakteristik-karakteristik subjek, maturasi,dan regresi statistik dapat
dikontrol dengan baik. Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah: untuk
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan
kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih kondisi perlakukan
dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai kondisi perlakuan. (Isaac, Stephen dan William B. Michael 1982.
Karekteristik dari eksperimen yang sebenarnya, di antaranya:
1.
Secara khas menggunakan kelompok
kontrol sebagai “garis dasar” ntuk dibandingkan denhgan kelompok-kelompok yang
dikenai perlakuan eksperimental.
2.
Menuntut pengaturan
variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat, baik
dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan pengaturan secara rambang
(randomisasi).
3.
Memusatkan usaha pada pengontrolan varians:
1)
Untuk memaksimalkan varians
variabel (variabel-variabel) yang terkait dengan hipotesis penelitian.
2)
Untuk meminimalkan varians
variabel pengganggu atau yang tidak diinginkan yang mungkin mempengaruhi hasil
eksperimen.
3)
Untuk meminimalkan varians
kekeliruan atau varians rambang, termasuk kekeliruan pengukuran.
Termasuk ke dalam kelompok Rancangan-Rancangan Eksperimental Sebenarnya
ini, adalah:
1.
Randomized Pretest-Posttest
Control Group Design
Dalam rancangan ini digunakan dua kelompok subjek. Satu kelompok diberi
perlakuan tertentu tertentu (eksperimen), sementara yang satunya lagi dijadikan
sebagai kelompok kontrol. Pada kedua kelompok tersebut diberikan pretest,
setelah dikenakan perlakuan (perlakuan tertentu atau eksperimen dan perlakuan
kontrol) dilakukan pengukuran (post-test) atau perolehan (gain).
T1 X T2
T1 - T2
|
Eksperimen
Kontrol
Uji Statistik yang dapat digunakan adalah uji t.
Design tersebut diperluas, apabila peneliti memiliki
kelompok perlakuan lebih dari satu, misalnya, mau membandingkan dua metode A
dan B.
T1 X1 T2
T1
X2 T2
T1 - T2
|
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Kontrol
Uji Statistik yang digunakan adalah anava.
2. Rendomized Solomon Four-Group Design
Rancangan ini bertujuan untuk mengatasi
kelemahan validitas eksternal yang
ada pada Rendomized Control Group Pretest-Posttest Design. Apabila pretest
mungkin dianggap dapat mempengaruhi subyek sehingga lebih sensitif terhadap
perlakuan (X) dan mereka melakukan respon yang berbeda dari subyek yang tidak
mengalami pretes, maka validitas eksternal dapat terganggu. Dengan demikian
orang tidak akan dapat melakukan generalisasi kepada populasi. Demikian pula
apabila ada interaksi antara pretes dengan perlakukan (X).
Rancangan ini dapat mengatasi masalah ini
karena pada perlakukan ini ditambahkan dua
kelompok lagi, yaitu kelompok yang tidak diberikan pretes
Kelompok pretest perlakuan posstest perbedaan
1-
T1 X T2
T1 - T2
X T2
- T2
|
2-
Diberi pretest 2D
= T1, H, M
3-
Tidak diberi pretest 3D
= X, H, M
4-
Tidak diberi pretest 4D
= H, M
Perbedaan
antara skor rata-rata (mean score) pada T1 dan T2 mencerminkan
efek berbagai variabel dan kombinasinya, seperti pretes(T1),
variabel bebas (X),history (H), dan maturasi (M). Untuk mendapatkan efek X:
kurangkan 4D dari 3D Untuk mendapatkan efek pretes: kurangkan 4D dari 2D Untuk
mendapatkan efek interaksi antara pretes dengan X: tambahkan 2D dan 3D, lalu
kurangi jumlah ini dengan 1D.
Rancangan
ini mensyaratkan bahwa subyek ditempatkan secara random ke dalam empat
kelompok, sehingga memungkinkan peneliti membuat asumsi bahwa skor pretes untuk
kelompok 3 dan 4 (jika mereka mengambil pretes akan sama hasilnya dengan hasil
yang dicapai kelompok 1 dan 2). Akan tetapi karena kelompok 3 dan 4 tidak
diberi pretes maka tidak akan terjadi interaksi antara pretes dengan perlakuan
X yang direfleksikan pada skor T1.
Rancangan
ini memungkinkan pula untuk mengontrol dan mengukur: efek utama pretes dan efek interaksi antara pretes dengan perlakuan. Selanjutnya
efek kombinasi antara histori dan maturasi dapat diukur apabila rata-rata
kelompok 4 pada T2 dibandingkan dengan rata-rata pada T1.
Sebenarnya rancangan ini merupakan penggabungan dari dua jenis eksperimen
menjadi satu, yaitu yang satu dengan eksperimen yang lainnya tanpa
pretes.
3.Rancangan Faktorial ( Faktorial Design)
Rancangan faktorial yang paling sederhana adalah yang
menggunakan dua faktor dan masing- masing faktor menggunakan dua katagori.
Rancangan untuk penelitian ini digambarkan sebagai faktorial 2 x 2. Misalnya,
seseorang yang ingin meneliti hasil belajar mahasiswa/siswa pada materi
tertentu melalui dua macam cara belajar yang menggunakan struktur belajar
(berantai dan diskriminasi ganda) dan lamanya pembelajaran (90 menit dan 60
menit) secara serempak. Struktur belajar dilambangkan denga X1 dan
lamanya pembelajaran dilambangkan dengan X2.
Keterangan
a)
Secara random masing-masing kelompok subyek ditempatkan ke
dalam salah satu dari keempat macam kombinasi ekperimental. Kelompok I diberi
pembelajaran dengan struktur belajar berantai selama 90 menit dan kelompok II
selama 60 menit. Kelompok III diberi pembelajaran dengan struktur belajar
diskriminasi gandai selama 90 menit dan kelompok IV selama 60 menit.
b)
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan,
hasil belajar masing-masing subyek diukur, selanjutnya rata-rata masing-masing
kelompok dihitung. Dalam contoh di atas rata-rata kelompok I adalah 60,
kelompok II 58, kelompok III 80, dan kelompok IV 84.
c)
Selain rata-rata hasil belajar, dihitung pula
rata-rata yang dikenai perlakuan. Rata-rata yang diberi struktur belajar
berantai 59 dan struktur belajar diskriminasiganda 82, sementara rata- rata
yang mengikuti pembelajaran selama 90 menit adalah 70 dan yang 60 menit 71.
Beberapa pertanyaan yang dapat dijelaskan melalui rancangan penelitian
ini di antaranya:
a)
Berapakah efek utama cara
penyajian (X1) terhadap hasil belajar?Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, bandingkanlah antara penyajian dengan struktur belajar berantai (59)
dengan diskriminasi ganda (82).
b)
Bagaimanakah efek utama lamnaya penyajian (X2)
terhadap hasil belajar mahasiswa? Untuk menjawab ini, bandingkanlah antara
mahasiswa yang diajar selama 90 menit (70) dan 60 menit (71). Hal tersebut
menunjukan bahwa lama belajar tidak menimbulkan efek yang berbeda.
c)
Bagaimanakah efek lama penyajian (X1)
pada kelompok yang mendapat penyajian selama 90 menit? Bandingkan antara
kelompok I (60) dan III (80).
d)
Bagaimanakah efek lama penyajian (X1)
pada kelompok yang mendapat penyajian selama 60 menit? Bandingkan antara
kelompok II (58) dan IV (84)
e)
Bagaimanakah efek cara belajar pada kelompok
yang mendapat cara belajar dengan struktur belajar berantai? Bandingkan antara
kelompok I (60) dan II (58).
f)
Bagaimanakah efek cara belajar pada kelompok
yang mendapat cara belajar dengan struktur diskriminasi ganda? Bandingkan
antara kelompok III (80) dan IV (84).
g)
Adakah efek interaksi antara cara penyajian
(berantai atau diskriminasi) dan lamanya penyajian? Bandingkan antara kelompok
I dengan II dan Kelompok III dengan IV (yang diajar selama 90 menit dan 60
menit). Apabila perbedaannya cukup besar, berarti terdapat interaksi atau
sebaliknya. Pada contoh di atas menunjukan bahwa interaksi yang terjadi kurang
begitu berarti.
c. Rancangan Eksperimental Semu (quasi
experimental design)
Rancangan eksperimen ini tidak mengharuskan pemilihan sampel secara
random. Para peneliti yang menggunakan rancangan ini bermaksud untuk
mengurangi sesedikit mungkin ancaman terhadap validitas internal. Isaac
(1982:54), mengemukakan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperimen sesungguhnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
dan/atau memanipulasikan semua variable yang relevan. Si peneliti harus dengan
jelas memahami kompromi-kompromi yang ada pada validitas internal dan validitas
eksternal rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan
tersebut.
BAB
II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rancangan
penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan
untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang
berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan
pengendalian varians.
Terdapat
beberapa rancangan penelitian yang bersifat
a. pra-eksperimental
a) The One-Shot Case Study
b) The
One-group pretest-posttest design
c) The
static-group comparison (randomized control-group only design)
b. eksperimental
sungguhan
a)
Randomized
Pretest-Posttest Control Group Design
b)
Rendomized Solomon Four-Group Design
c)
Rancangan
Faktorial ( Faktorial Design)
c. eksperimental
semu.
B. Kritik
dan Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah
ini tetap memberikan manfaat bagi
pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka
kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
http://IrpanTips4u.wordpress.com/2010/09/01/rancangan-penelitian/
diakses tanggal, 27 September 2012
[1]Modul-2b//Metode-metode-dasar-penelitian-dan-rancangan-penelitian/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar